ARASHI anti layu Fusarium, Bakteri dan Pembenah tanah


Anti LayuARASHI merupakan Anti Layu tanaman ; anti jamur dan anti bakteri berbentuk tepung berwarna putih dengan butiran halus yang mudah didispresikan dalam air.
Setiap 1 gram mengandung 20 milyar sel mikroba aktif.

Kandungan :
• Bacillus amyloliquefaciens D203 (spora) >107cfu/g
• Bacillus pumilus D1729 (spora) >107cfu/g
• Bacillus lichenformis D3770 (spora) >107cfu/g
Manfaat & Keunggulan :
·   Mencegah dan mengendalikan penyakit layu yang disebabkan Bakteri Pseudomonas solanacearum dan Jamur Fusarium oxysporum.
·      Mencegah dan mengendalikan tanaman yang terinfeksi Patogen Xymomonas dan Erwinia atau penyebab akar bengkak, dan akar Gada.
·         Menjadikan perakaran kuat sehingga serapan akan nutrisi lebih baik serta menjadikan daun lebih hijau.
·         Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit serta pertumbuhan kembang tanaman.
·         Mengembalikan hayati mikroba dalam tanah yang rusak oleh kimia yang berlebihan.
·         Mengurangi kebutuhan untuk bahan kimia tanaman seperti; pupuk sintetis, kimia dan pestisida.
·         Menghilangkan racun tanah yang terkontaminasi oleh perlakuan kimia yang berlebihan.
·         Mengurangi kejutan atau stress saat transplanting.
·         Ramah lingkungan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
·         Sempurna untuk pertanian organik.
·         Meningkatkan hasil panen baik kualitas maupun kuantitas.

Catatan : Penggunaan Tunggal lebih efektif 
              ( tenggang waktu dengan aplikasi kimia/nonorganik 5-7 hari )

A P L I K A S I

CARA JITU UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI LAYU JAMUR DAN BAKTERI PADA TANAMAN CABAI DAN TOMAT

Budidaya Tanaman Hortikultura saat ini sudah banyak di usahakan dan di Budidayakan oleh petani  di Indonesia. Hal ini di sebabkan karena tanaman jenis Hortikultura ini mempunyai nilai jual yang tinggi dan cepat panen sehingga perputaran dana dan keuntungan yang diperoleh juga semakin cepat dan besar. Tanaman yang termasuk kategori Hortikultura adalah : Bunga, Buah dan tanaman Sayur. Pada kesempatan yang akan kita bahas saat ini adalah tanaman sayur terutama tanaman cabai dan tomat yang sudah banyak di budidayakan dan Familiar di mata masyarakat petani di Inonesia.
Bahasan cabai dan tomat akan kita fokuskan lagi ke masalah bagaimana agar tanaman cabai dan tomat yang kita budidayakan  tersebut tidak terserang tanaman layu baik Bakteri maupun jamur, terutama pada saat penanaman musim hujan seperti saat ini. Tanaman cabai dan Tomat sangat berpotensi terserang layu hal ini disebabkan pada saat Kondisi seperti ini tingkat kelembaban lingkungan Budidaya kita semakin tinggi dan air terkadang susah untuk dikendalikan jumlah dan waktunya. Gejala awal pada layu  Bakteri yaitu tanaman  pagi dan sore hari akan terlihat segar sedangkan pada siang hari tanaman akan layu,  hal ini desebabkan oleh karena aliran air dari akar ke daun dan batang tidak lancar sehingga tanaman akan layu. Proses ini akan berlangsung 3 – 4  hari sampai tanaman mengalami layu permanen ( Mati ). Serangan Pseudomonas (Bakteri) ini bisa menyerang semua umur bahkan saat tanaman di persemaian.  Untuk mengetahui dan membedakan apakah tanaman terserang Layu Jamur atau Bakteri, cara yang paling mudah adalah dengan mencabut tanaman dan di lihat Pangkal Batang Tanaman dan bila di belah  akan terlihat jelas akar dan pangkal batang membusuk. Yang membedakan serangan layu bakteri dengan layu Jamur pada pertanaman cabai adalah jika pangkal batang yang busuk dipotong dan dimasukkan kedalam air jernih maka setelah beberapa saat akan terlihat koloni bakteri seperti asap yang mengepul di dalam air.


cara pengendalian penyakit Layu bakteri dan Jamur
1.    Gunakan pupuk kandang yang telah masak. Pupuk kandang yang belum masak dapat memacu perkembangan bakteri dan jamur penyebab layu, hal ini karena proses dekomposisi pupuk masih berjalan dan suhu pupuk masih tinggi dan belum stabil.
2.     Kurangi penggunaan pupuk yang mengandung Nitrogen tinggi seperti Urea dan Za , Kalau perlu gunakan NPK saja. Penggunaan Pupuk mengandung Nitrogen yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen, kurang terbentuknya serat dan mudah terserang penyakit.
3.       Gunakan benih tanaman yang tahan terhadap penyakit ini.
4.       Pergiliran tanaman menggunakan tanaman selain famili solanaceae (terung-terungan).
5.   Gunakan Obat Anti Layu Jamur dan Bakteri  ARASHI dengan cara arashi, obat anti layu fungisida disiramkan di pangkal tanaman dengan dosis 0.5 Gram per Liter dan setiap tanaman di siramkan di pangkal pohon sebanyak 200 Cc. Per-tanaman, pada saat umur kritis tanaman terserang layu yaitu 25, 50 dan 75 HST
6.   Imunisasi tanaman juga perlu di lakukan saat masih di posisi persemaian dengan cara menyemprotkan Obat anti layu Jamur dan Bakteri ARASHI dengan dosis 0.5 Gram / Liter air
7.    Hindari mengocor NPK maupun pupuk kimia lain pada akar tanaman. Pengocoran pupuk kimia akan menyebabkan luka pada akar tanaman cabai. Idealnya jarak pemupukan adalah 10 – 15 Cm dari pangkal tanaman.
8.       Mencabut tanaman cabai yang telah terserang penyakit layu bakteri ini.
9.   Hindari mengairi lahan dengan menggenangi lahan terlalu tinggi, kalau perlu jangan digenangi.
10.   Jika tanaman telah terserang layu jamur dan bakteri  penggunaan bakterisida dan fungisida menjadi kurang efektif dan tidak akan menolong banyak.
11.  Obat anti Layu Jamur dan Bakteri ARASHI telah terbukti bisa menekan tanaman yang baru layu 2 – 3 Hari sampai 80 % sehingga tanaman mampu hidup normal kembali, Namun sistem pencegahan dini kami lebih menganjurkan.

Obat Anti Layu ARASH I adalah slah satu alternatif terbaik, produk dari Jepang ( Khushu Medical CO. LTD ) atau di Indonesia di Jual oleh PT. Harvest Ariake Indonesia sudah sangat terbukti dalam mencegah dan mengatasi layu yang disebabkan layu karena serangan Layu akibat Jamur dan Bakteri di tanaman Cabe dan Tomat.  Bahkan saat ini penggunaannya sudah mulai meluas di tanaman perkebunan seperti Lada, gubis, melon, semangka, dan Tembakau.

Dari hasil survey lahan Obat Anti Layu ini akan sangat efektif bila di aplikasikan secara tunggal, dengan cara melarutkan larutan 100 Gram Bubuk ARASHI (1Sachet) ke dalam 200 Liter air / 1 Drum  dan aplikasinya adalah dengan cara di Kocorkan pada Batang Tanaman Cabe atau Tomat sebanyak 200 Cc / Tanaman.
Aplikasi dilakukan di Pangkal Batang Tanaman dan dilakukan pada saat tanaman berumur 
( 1 ) : Awal pindah tanah  dengan cara di rendam akarnya 1-2 menit atau semprot pada persemaian, ( 2 ) Saat tanaman berumur 20 HST, ( 3 ) Saat tanaman berumur 50 HST, ( 4 ) Saat tanaman berumur  70 HST.


MENCEGAH DAN MENGOBATI AKAR GARDA PADA KUBIS, SAWI, SLADA DAN BUNGA KOL


Penanaman tanaman jenis kubis – kubisan ini semakin merata dan intensif di Budidayakan, sehingga perkembangan penyakit di kubis terutama akar Gada semakin banyak terjadi. Penyakit akar Gada di tanaman kubis, sawi, selada dan bunga kol ini disebabkan oleh patogen Plasmodiophora brassicae
Obat anti akar Gada buatan jepang ARASHI  yang berisikan Bakteri dan Jamur yang berfungsi untuk menekan perkembangan  Patogen penyebab akar Gada ( Plasmodiophora brassicae ).
Dengan cara Aplikasi ARASHIAsam humat dan kombinasi Pupuk Organik bokhasi atau kompos padat dari awal tanam, telah di buktikan oleh para petani mampu menekan angka pertumbuhan patogen Plasmodiophora brassicae sampai 80 % yang merupakan peyebab dari penyakit akar gada tersebut.

Gejala penyakit Akar Gada di tanaman kubis 

Kelayuan bibit atau tanaman adalah tanda pertama dari infeksi. Hal ini menunjukkan bahwa akar telah rusak. Gejala pertama kali terlihat pada akar adalah pembengkakan yang berkembang menjadi distorsi besar atau seperti gada. Keseriusan bergantung kepada usia, kesehatan, lingkungan tanaman dan waktu bersentuhan dengan penyakit tersebut. Awalnya, ladang – ladang tanaman yang sangat kerdil akan muncul diladang. Pada tanaman di waktu-waktu selanjutnya, ladang -ladang tanaman akan meluas hingga seluruh ladang terinfeksi. Semakin banyak spora yang ada di dalam tanah, maka semakin parah gejalanya. Tanaman kubis mungkin tumbuh tanpa kepala.
Penyebaran Penyakit Akar Gada di lahan tanaman kubis

Spora Penyakit akar gada dapat bertahan hidup di dalam tanah hingga 20 tahun. Ini berarti jika penyakit akar gada masuk ke ladang hampir tidak mungkin untuk benar-benar menyingkirkannya. Spora bangun dan kemudian berkecambah dengan hadirnya akar keluarga kubis. Mereka mengeluarkan spora berenang yang tertarik ke akar kubis dan berenang ke arah mereka ketika tanah sangat basah.
Spora melekat pada akar di mana mereka tumbuh dan menyebabkan pembengkakan. Penyakit akan memburuk dengan meningkatnya kelembaban tanah dan suhu tanah naik di atas 20 °C. Kondisi ideal untuk infeksi penyakit akar gada termasuk tanah asam (pH kurang dari 7), tanah basah, suhu hangat (20-25°C) dan tanaman inang rentan.
Penyebaran spora yang dorman ke ladang adalah dengan obyek yang dapat membawa tanah yang terkontaminasi, seperti alat pertanian, sepatu kotor, bibit terinfeksi, hewan pemakan rumput dan air permukaan. Penyebaran jarak jauh pada umumnya adalah dengan bibit ditanam di tanah pada tanah terkontaminasi.
Pengendalian lahan awal

Anda dapat membantu mengendalikan penyakit akar gada dai awal ( secara dini ) dengan cara pembibitan yang ketat dan kebersihan ladang digabungkan dengan membuat ladang anda kurang menarik bagi Plasmodiophora brassicae.

Pembibitan dan kebersihan lahan
·         Cegah agar tanah dan bahan tanaman tidak membawa spora dorman memasuki ladang anda.
·         Bersihkan tanah dari alat sebelum meninggalkan ladang.
·         Jangan tanam bibit yang terinfeksi.
·         Beli bibit anda dari pemasok yang punya reputasi baik dan tidak memiliki penyakit akar gada.
·     Jika anda menumbuhkan bibit sendiri, pastikan anda menggunakan tanah steril atau ladang – ladang di mana penyakit akar gada belum pernah ditemukan.
·         Pastikan air irigasi yang digunakan pada tempat pembibitan bersih dan tidak terkontaminasi dengan spora penyakit akar gada.
·         Jangan membuat bekas air ini ke sungai dan jangan digunakan di luar tempat pembibitan.
Pengendalian lahan
§  Pilih tempat-tempat dengan pengeringan tanah yang terbaik.
§  Catat pembacaan pH tanah teratur dan gunakan kapur untuk meningkatkan pH sampai 7 – 7,5.
§  Jangan berlebihan mengairi tanaman.
§  Selang – seling ( bergantian ) dengan tanaman keluarga non-kubis selama mungkin.
·         Gunakan varietas yang lebih toleran atau resisten, misalnya kubis CR Ice, sawi putih  Deli CR
·         Buang dan bakar tanaman yang terinfeksi dari seluruh tanaman itu, untuk mengurangi jumlah spora.

Sistem Pengendaliannya

Penyakit ini memiliki berbagai bentuk gejala serangan sehingga mendorong untuk memuliakan tanaman yang tahan terhadap penyakit ini.
· Olah Tanah yang baik dengan cara pemupukan yang berimbang kalau perlu di tinggikan pupuk Phosphat dan Kaliumnya, sehingga mampu menekan pertumbuhan patogen tersebut. Sangat di anjurkan aplikasi dengan cara pemakaian pupuk organik BOKASHI serta asam humat HUMIVIT dan  di tambahkan dengan 50% pupuk kimia yang biasa di pakai.
·    Penggunaan Obat  anti layu ARSAHI dan ANTI AKAR GADA yang ada dalam obat ARASHI yang sudah di fermentasikan dengan pupuk kandang dari olah tanah sebelum tanam juga dapat membantu dari serangan penyakit AKAR GADA  ini.
·         Penyemprotan  OBAT ARASHI dengan konsentrasi 3 Gram / Liter di pembibitan umur 15 HSS ( Hari setelah semai ) sangat di anjurkan sehingga  awal tanam sangat membantu mencegah dan mengurangi serangan AKAR GADA selama pertumbuhan tanaman kubis di persemaian.
·       Bibit yang akan di pindah  tanam di rendam dengan larutan ARASHI 5 GRAM / LITER   kurang lebih sekitar 15 menit.
·    Sebagai pencegahan dan pengendalian Penyakit AKAR GADA di Tanaman kubis OBAT ANTI AKAR GADA ARASHI dapat di aplikasikan saat tanaman kubis berumur 10 HST, 35 HST dan 60 HST ( untuk kubis umur pendek / dataran rendah ) dan rendam lagi saat umur kubis 75 HST untuk kubis yang berumur panjang ( Dataran Tinggi ) dengan cara menyiramkan larutan ARASHI dengan Konsentrasi 3 Gram / Liter.
·         Pengendalian dilakukan dengan menggunakan bibit yang bebas hama dan penyakit.
·         Pergiliran tanaman kurang sesuai diterapkan untuk kasus ini karena sporanya dapat bertahan lama serta gulma yang dapat menyebabkan penyakit ini.
·         Pengapuran tanah  untuk meningkatkan pH menjadi 7.2 sangat efektif untuk mengurangi perkembangan penyakit
·     Selain itu, penggunaan tanaman perangkap dan perlakuan tanah pembibitan dengan teknik solarisasi juga teruji mengurangi penyakit dan meningkatkan hasil panen.

Postingan terkait:

27 Tanggapan untuk "ARASHI anti layu Fusarium, Bakteri dan Pembenah tanah"

  1. pak/bu apakah arashi bisa dicampur dengan pupuk Kimia ( NPK)





    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiknya aplikasi tunggal...
      Dosis yg tdk pas pukim akan memepengaruhi berkembangnya bakteri pada Arashi

      Hapus
  2. Aplikasi mix asam humat bisa ga bos

    BalasHapus
  3. Berapa tenggang waktu antara pemberian kapur Poktan dan arashi

    BalasHapus
  4. Bisakah Arashi di campur em 4 atau gula

    BalasHapus
    Balasan
    1. Arashi berisi 3 jenis bakteri jenis Bacillus...
      Campur em4 bisa2 saja, untuk pengembangan bakteri bisa dg teknik mikrobuble dan pelajari pola hidup dan kebutuhan bakteri yang ada di Arashi

      Hapus
  5. Bisa... Arashi berisi 3 jenis bakteri Bacillus
    Untuk pengembangannya tinggal pahami pola hidup bakteri yg ada di Arashi

    BalasHapus
  6. Visa ndak pak untuk mengatasi Hawa daun bakteri pada padi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pernah aplikasi ke padi utk pencegahan penyebaran jamur padi, istilah tempat saya krasak... Dan bisa

      Hapus
  7. Untuk takaran gramnya brp sendok ya soalnya saya tidak punya timbangan. Mks

    BalasHapus
  8. Apa yg terjadi jika kita mengaplikasikan bakterisida overdosis contoh.harusnya 5gr perliter jadi 50gr perliter.?

    BalasHapus
  9. Kalo di semprotkan Ke tanaman umur 21 hst bida gk om

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiknya aplikasi media tanah... Daerah perakaran tanaman, untuk pengendalian antraknosa, mboler, hawar daun padi dan krasak... Spray tanaman sore hari

      Hapus
  10. Kalo di semprotkan Ke tanaman umur 21 hst bida gk om

    BalasHapus
  11. Baiknya aplikasi media tanah... Daerah perakaran tanaman, untuk pengendalian antraknosa, mboler, hawar daun padi dan krasak... Spray tanaman sore hari

    BalasHapus
  12. Mas, bagusnya diaplikasikaan pada pagi hari/soree/malam mas? Untuk pegendalian layu fusarium

    BalasHapus
  13. Bolehkah saya jadi agen juga di wilayah kami?

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  15. Mas utk aplikasi arasi pd tanaman sawi ikat sejak usia brapa hst. Mohon di bantu mas sarannya

    BalasHapus
  16. Mas klo 16 liter air arahsi nya di kasih brp sendok .

    BalasHapus
  17. Mas klo 16 liter air berp sendok di kasih arashi nya mas

    BalasHapus